News Update :

HATI-HATI DENGAN MASA LALU YANG PAHIT

Thursday, August 23, 2012




Pagi ini rumah saya dikagetkan dengan kedatangan Ibu Hasnah, salah satu warga di RT XX. Ia datang dengan tubuh gemetaran. “Bu, tolong. Saya sudah habis kesabaran di perlakukan seperti itu sama dia bu” ucapnya gemetaran kepada ibu saya di rumah.
            Ibu memang adalah ketua RT di pemukiman tempat saya tinggal, bu Hasnah datang mengadu mengenai ketidaknyamanan yang terjadi padanya subuh tadi. Sewaktu dia shalat subuh, seseorang mendobrak-dobrak paar dan pintunya serta melepar seluruh pot yang ada di teras rumahnya. Dia tidak lain adalah tetangganya sendiri. Sambil mengobrak-abrik barang-barang yang ada di teras, dia berteriak-teriak sangat keras. “Dasar pelacur, keluar kau dari rumah ini. Rumah ini rumah saya kamu tidak punya hak untuk tinggal disini. Sudah merebut suami orang, berani-beraninya kamu tinggal disini.”
            Semua warga di sekitar situ keluar menyaksikan peristiwa yang sangat mengganggu itu. Dia adalah Ibu Rani (nama disamarkan). Seorang wanita yang kira-kira berusia hampir 55 tahun. Tidak yang seperti kalian pikirkan, bahwa Ibu Hasnah adalah wanita yang telah merebut suaminya dan juga merebut tempat tinggalnya.
            Sudah hampir bertahun-tahun Ibu Rani selalu berteriak seperti itu berkali-kali, namun Bu Hasnah masih sabar. Hanya karena Perbuatannya yang sudah merusaklah membuat dia gusar. Rumah yang ditempati Bu Hasnah adalah rumahnya sendiri dan suaminya adalah juga suaminya bukan pinjaman atau rebutan (sembako kali). Hanya saja semua kata-kata yang di ucapkan Ibu Rani adalah fiktif belaka itu hanya bisikan-bisikan yang dia dengar.
            Setelah meihat ciri-ciri yang dia miliki, ternyata Ibu Rani menderita Halusinasi dan waham curiga sejenis penyakit gangguan jiwa yang disebabkan oleh adanya pengalaman masa lalu yang sangat membuatnya trauma.
            Jadi jika anda memiliki masa lalu yang mungkin pernah membuat kalian sangat erpukul berhati-hatilah, kontrol emosi dan seringlah mengingat tuhan. Untuk memastikan apakah orang di sekitar anda cukup berbahaya karena mengalami gangguan tersebut mari coba kita lihat beberapa penjelasan berikut : http://www.askep.net/wp-content/uploads/2011/07/Askep-pasien-halusinasi.jpg


BEBERAPA PENGERTIAN WAHAM :


1.                  Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan Penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi/informasi secara akuat.
2.                  Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan wlaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal ( Stuart dan Sundeen, 1998 ).
3.                  Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien.
4.                  Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI, 1994)
5.                  Seseorang yang mengalami waham berfikir bahwa ia memiliki banyak kekuatan dan bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa sangat kuat dan sangat terkenal. Hal ini sesuai dengan penjelasan Varcarolis dalam Fundamental of Psychiatric Mental Health Nursing ( 2006 : 397 ): Thinks he or she has powers and talents that are not possessed or is someone powerful or famous.
6.                  Delusi adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas.  Dalam ilmu psikiatri, delusi diartikan sebagai kepercayaan yang persifat patologis (hasil dari penyakit atau proses sakit) dan terjadi walaupun terdapat bukti yang berkebalikan. Sebagai penyakit, delusi berbeda dari kepercayaan yang berdasar pada informasi yang tidak lengkap atau salah, dogma, kebodohan, memori yang buruk, ilusi, atau efek lain dari persepsi. Delusi menyudutkan seseorang untuk melakukan tindakan yang mengacaukan situasi. Seseorang bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respons negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali orang tersebut justru mendapat reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut.[wikipedia]

TANDA DAN GEJALA WAHAM

a. Waham kebesaran

Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ Saya ini titisan Bung Karno, punya banyak perusahaan, punya rumah di berbagai negara dan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit”.

b. Waham Curiga

Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ Banyak Polisi mengintai saya, tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya, suster akan meracuni makanan saya “.

c. Waham Agama

Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyakinan, Contoh : “ Tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus terus-menerus memakai pakaian putih setiapa hari gar masuk surga “.



d. Waham Somatik


Meyakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya terganggu, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh : “ Sumsum Tulang saya kosong, saya pasti terserang kanker, dalam tubuh saya banyak kotoran,tubuh saya telah membusuk, tubuh saya menghilang”.

e. Waham nihilisti

Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya sudah menghilang dari dunia ini ,semua yang ada di sini adalah roh-roh, sebenarnya saya sudah tidak ada di dunia”

JENIS-JENIS WAHAM
  • Waham kendali pikir (thought of being controlled). Penderita percaya bahwa pikirannya, perasaan atau tingkah lakunya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
  • Waham kebesaran (delusion of grandiosty). Penderita mempunyai kepercayaan bahwa dirinya merupakan orang penting dan berpengaruh, mungkin mempunyai kelebihan kekuatan yang terpendam, atau benar-benar merupakan figur orang kuat sepanjang sejarah (misal : Jendral Sudirman, Napoleon, Hitler, dll).
  • Waham Tersangkut. Penderita percaya bahwa setiap kejadian di sekelilingnya mempunyai hubungan pribadi seperti perintah atau pesan khusus. Penderita percaya bahwa orang asing di sekitarnya memperhatikan dirinya, penyiar televisi dan radio mengirimkan pesan dengan bahasa sandi.
  • Waham bizarre, merupakan waham yang aneh. Termasuk dalam waham bizarre, antara lain : Waham sisip pikir/thought of insertion (percaya bahwa seseorang telah menyisipkan pikirannya ke kepala penderita); waham siar pikir/thought of broadcasting (percaya bahwa pikiran penderita dapat diketahui orang lain, orang lain seakan-akan dapat membaca pikiran penderita); waham sedot pikir/thought of withdrawal (percaya bahwa seseorang telah mengambil keluar pikirannya); waham kendali pikir;waham hipokondri 
  • Waham Hipokondri. Penderita percaya bahwa di dalam dirinya ada benda yang harus dikeluarkan sebab dapat membahayakan dirinya.
  • Waham Cemburu. Cemburu disini adalah cemburu yang bersifat patologis
  • Waham Curiga. Curiga patologis sehingga curiganya sangat berlebihan
  • Waham Diancam. Kepercayaan atau keyakinan bahwa dirinya selalu diikuti, diancam, diganggu atau ada sekelompok orang yang memenuhinya.
  • Waham Kejar. Percaya bahwa dirinya selalu dikejar-kejar orang
  • Waham Bersalah. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang bersalah
  • Waham Berdosa. Percaya bahwa dirinya berdosa sehingga selalu murung
  • Waham Tak Berguna. Percaya bahwa dirinya tak berguna lagi sehingga sering berpikir lebih baik mati (bunuh diri)
  • Waham Kiskin. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang miskin.
Dari beberapa penjelasan di atas saya coba mencari tahu latar belakang Ibu Rani tadi. Ternyata dulunya dia adalah seorang pegawai keuangan di Jakarta dan menikah denga seorang Jaksa.  Namun saat pengatin baru, suaminya tersebut meninggalkannya tanpa sebab. Jadilah Ibu Rani sekrang menderita gangguan jiwa tersebut.
Penyakit yang dideritanya tersebut cukup membahayakan utamanya orang yang tinggal bersamanya yaitu ibunya sendiri. Ibunya yang sudah sangat renta dan tidak berdaya selalu menjadi objek kekerasannya. Namun malamnya pihak warga setempat telah menghubungi keluarganya, dan Ibu Rani akan segera di bawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk di beri tindakan. Semoga saja dia bisa sembuh, tapi menurut para medis penyakit tersebut akan selalu muncul jika pasien tidak rutin meminum obat...Wah...




Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright Berbagi Ilmu Pengetahuan Terbaru 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.